Friday, February 17, 2017

ODOJ Group 1868



        Sebagai seorang mahasiswi dengan kegiatan dan rutinitas yang kadang kala tidak terjadual membuat saya ragu-ragu untuk bergabung pada komunitas One Day One Juz namun, setelah salah seorang sepupu saya bercerita tentang ODOJ, hati saya tergerak untuk bergabung. Satu minggu setelah sepupu saya mendaftarkan diri saya pada salah seorang admin 1868 akhirnya saya resmi menjadi anggota ODOJ. Hari-hari pertama bergabung saya sangat antusias, kholas lebih dulu, tapi hal itu hanya berlangsung beberapa hari dan hari-hari berikutnya untuk khatam satu juz kadang saya membutuhkan waktu dua hari atau lebih. Saya pun akhirnya mendapat peringatan dari admin.
          Sebelum memang yakin untuk bergabung di group ODOJ saya telah berkomitmen untuk harus khatam satu juz dalam Sehari. Saya mengira membiasakan diri membaca Alquran satu juz per hari adalah mereka yang melakukan rutinitas di dalam rumah dan tidak di sibukkan dengan aktivitas yang padat. Namun ternyata perkiraan saya salah sebab ternyata mereka yang bergabung dalam komunitas cinta tilawah adalah mereka yang bisa mengelola setiap detik waktu dengan baik, mereka yang mempunyai beragam kesibukan tapi mereka telah memanfaatkan setiap waktu yang Tuhan titpkan dengan memasukkan tilawah kedalam sela-sela kesibukannya.
            Subahanallah, rencana Tuhan selalu yang terbaik setelah saya bergabung dengan sebuah komunitas pecinta Alquran. ODOJ (One Day One Juz) Perlahan-lahan saya pun mulai mencintai tilawah, membiasakan diri untuk khatam satu juz setiap harinya. Awalnya terdengar cukup sulit, satu juz adalah berlembar-lembar bacaan namun saya percaya “Man Jadda Wajada” Saya banyak belajar dari kebiasaan, setiap hari melakukan tilawah dan mentadabburi Alquran.
           Awal mula bergabung di ODOJ yaitu pada bulan September 2016 dan sekarang berada pada bulan ke tujuh saya bergabung. Alquran telah merubah hidupku secara perlahan, setiap lantunan ayat yang saya baca seakan memberikan penegasan bahwa hidup ini ternyata damai dan tentram saat dekat dengan sang pencipta. Semangat saya untuk menjalani hari-hari bertambah. Pernah suatu ketika ada teman sekampus saya yang bertanya tentang group yang tidak sengaja ia di buka di WA dan dia melihat banyak sekali postingan inspirasi pada group ukhuwah  “Ini group apa ?” padahal yang bertanya sesama muslim,  yah saya jawab “ Ini group One Day One Juz” ia hanya terdiam entah paham atau tidak maksud dari perkataan saya.
            Pada diri saya saat berbicara tentang watak, bagaimana menempatakan posisi perasaan dihadapan Alquran apalagi dihadapan Tuhan. Sepintas ini terasa sederhana. Bahkan kita sebenarnya tahu jawabannya, mengapa kita memiliki perasaan yang kadang kala dikalahkan oleh obsesi ? mengapa orang-orang sibuk juga bisa mengaji satu juz satu hari. Dalam firman Allah dikatakan:
“sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka.”
Jawabannya sederhana, tentu karena mereka mengharap ridho Allah, mereka mencintai Alquran, dan sadar akan tugas dan kewajibannya. Mereka sadar akan kecintaan mereka kepada sang pencipta tidak akan dikalahkan oleh kesibukan dunia yang fana. Bagi saya pribadi membaca Alquran bukan berarti saya terhebat diantara orang-orang yang menghabiskan sepanjang hari hanya untuk urusan dunia, tapi saya mengerti akan tugas dan kewajiban saya, janji kepada Tuhan semasa menjadi janin. Untuk menjalankan kewajiban di dunia agar ridho Allah beserta dengan langkah kita.

           Alquran adalah kalam Allah yang suci dan terpelihara dari kesalahan, maka sudah sepantasnya jika kita menghormati sebagaimana kedudukannya dan tujuannya diwahyukan, yaitu sebagai pedoman bagi seluruh umat muslim.
           Diriwayatkan dari Jabir Bin Abdillah berkata bahwa sesungguhnya Nabi SAW mengumpulkan antara dua orang korban perang Uhud, kemudian berkata: “Siapa yang lebih banyak menghafal Alquran diantara keduanya, baginda mendahulukannya masuk ke liang lahat.”
“Alquran itu bukannlah cerita yang dibuat- buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS. Yusuf: 111)

No comments:

Post a Comment