Sebagai seorang
mahasiswi dengan kegiatan dan rutinitas yang kadang kala tidak terjadual
membuat saya ragu-ragu untuk bergabung pada komunitas One Day One Juz namun,
setelah salah seorang sepupu saya bercerita tentang ODOJ, hati saya tergerak
untuk bergabung. Satu minggu setelah sepupu saya mendaftarkan diri saya pada
salah seorang admin 1868 akhirnya saya resmi menjadi anggota ODOJ. Hari-hari
pertama bergabung saya sangat antusias, kholas lebih dulu, tapi hal itu hanya
berlangsung beberapa hari dan hari-hari berikutnya untuk khatam satu juz kadang
saya membutuhkan waktu dua hari atau lebih. Saya pun akhirnya mendapat peringatan
dari admin.
Sebelum memang yakin untuk bergabung di group
ODOJ saya telah berkomitmen untuk harus khatam satu juz dalam Sehari. Saya
mengira membiasakan diri membaca Alquran satu juz per hari adalah mereka yang
melakukan rutinitas di dalam rumah dan tidak di sibukkan dengan aktivitas yang
padat. Namun ternyata perkiraan saya salah sebab ternyata mereka yang bergabung
dalam komunitas cinta tilawah adalah mereka yang bisa mengelola setiap detik
waktu dengan baik, mereka yang mempunyai beragam kesibukan tapi mereka telah memanfaatkan
setiap waktu yang Tuhan titpkan dengan memasukkan tilawah kedalam sela-sela
kesibukannya.
Subahanallah, rencana Tuhan selalu
yang terbaik setelah saya bergabung dengan sebuah komunitas pecinta Alquran.
ODOJ (One Day One Juz) Perlahan-lahan saya pun mulai mencintai tilawah,
membiasakan diri untuk khatam satu juz setiap harinya. Awalnya terdengar cukup
sulit, satu juz adalah berlembar-lembar bacaan namun saya percaya “Man Jadda
Wajada” Saya banyak belajar dari kebiasaan, setiap hari melakukan tilawah dan
mentadabburi Alquran.
Awal mula bergabung di ODOJ yaitu
pada bulan September 2016 dan sekarang berada pada bulan ke tujuh saya
bergabung. Alquran telah merubah hidupku secara perlahan, setiap lantunan ayat
yang saya baca seakan memberikan penegasan bahwa hidup ini ternyata damai dan tentram
saat dekat dengan sang pencipta. Semangat saya untuk menjalani hari-hari
bertambah. Pernah suatu ketika ada teman sekampus saya yang bertanya tentang
group yang tidak sengaja ia di buka di WA dan dia melihat banyak sekali
postingan inspirasi pada group ukhuwah “Ini group apa ?” padahal yang bertanya sesama
muslim, yah saya jawab “ Ini group One
Day One Juz” ia hanya terdiam entah paham atau tidak maksud dari perkataan saya.
Pada diri saya saat berbicara
tentang watak, bagaimana menempatakan posisi perasaan dihadapan Alquran apalagi
dihadapan Tuhan. Sepintas ini terasa sederhana. Bahkan kita sebenarnya tahu
jawabannya, mengapa kita memiliki perasaan yang kadang kala dikalahkan oleh
obsesi ? mengapa orang-orang sibuk juga bisa mengaji satu juz satu hari. Dalam firman
Allah dikatakan:
“sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, hingga mereka mengubah apa yang ada
pada diri mereka.”
Jawabannya
sederhana, tentu karena mereka mengharap ridho Allah, mereka mencintai Alquran,
dan sadar akan tugas dan kewajibannya. Mereka sadar akan kecintaan mereka
kepada sang pencipta tidak akan dikalahkan oleh kesibukan dunia yang fana. Bagi
saya pribadi membaca Alquran bukan berarti saya terhebat diantara orang-orang
yang menghabiskan sepanjang hari hanya untuk urusan dunia, tapi saya mengerti
akan tugas dan kewajiban saya, janji kepada Tuhan semasa menjadi janin. Untuk menjalankan
kewajiban di dunia agar ridho Allah beserta dengan langkah kita.
Alquran adalah kalam Allah yang suci
dan terpelihara dari kesalahan, maka sudah sepantasnya jika kita menghormati
sebagaimana kedudukannya dan tujuannya diwahyukan, yaitu sebagai pedoman bagi
seluruh umat muslim.
Diriwayatkan dari Jabir Bin Abdillah
berkata bahwa sesungguhnya Nabi SAW mengumpulkan antara dua orang korban perang
Uhud, kemudian berkata: “Siapa yang lebih banyak menghafal Alquran
diantara keduanya, baginda mendahulukannya masuk ke liang lahat.”
“Alquran itu
bukannlah cerita yang dibuat- buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang
sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang beriman.” (QS. Yusuf: 111)
No comments:
Post a Comment