BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Penelitian
Dalam sebuah organisasi khususnya dunia perkantoran, surat
merupakan hal pokok yang menjadi alat yang menghubungkan suatu perusahaan untuk
menjalin komunikasi antar dua pihak secara tidak langsung. Fungsinya sebagai
sarana pemberitahuan, alat bukti tertulis, alat pengingat, dan pedoman kerja. Kegiatan
persuratan pada suatu organisasi atau instansi adalah hal yang penting karena
dapat menunjang berkembangnya organisasi atau instansi dari sisi administrasi. Kantor
tanpa adanya surat, baik surat masuk maupun surat keluar artinya tidak ada
aktivitas yang dapat dilakukan. Surat yang diterima oleh perusahaan baik yang
diterima melalui pos (kantor pos), maupun yang diterima melalui kurir
(pengiriman surat) disebut surat masuk, sedangkan surat yang dikeluarkan
perusahaan dan dikirim kepada pihak lain disebut surat keluar. Dengan adanya
surat kini memudahkan proses transaksi pembelian dan penjualan dari berbagai
pihak, dengan demikian keberadaan surat akan menjadi alat komunikasi tertulis
yang akan tetap dipergunakan pada perusahaan baik pemerintahan maupun swasta.
Pada hakekatnya penanganan surat khususnya surat masuk harus ditangani
oleh orang yang professional dibidangnya demi kelancaran aliran surat-surat
baik surat masuk maupun surat keluar dalam suatu instansi. Surat menyurat
merupakan media komunikasi yang penting dalam pengambilan keputusan terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu, prosedur penanganannya harus
berdasarkan SOP (standar operational prosedur) yang ditetapkan oleh perusahaan
yang bersangkutan. Selama ini, pada PT. Hexindo Adiperkasa cabang Makassar
dalam penanganan surat masuk dan surat keluar masih menggunakan prosedur–prosedur
kerja manual yang cukup memakan waktu dan tenaga. Sehingga masih sering timbul
permasalahan yang menyebabkan data sulit untuk dikelola dengan baik.
Oleh karena itu, untuk memudahkan penanganan surat masuk dan surat
keluar diperlukan adanya sistem yang terarah untuk mendukung pekerjaan yang
efektif. Disamping itu, sebaiknya semua penerimaan surat masuk ditangani oleh satu unit yaitu unit
kearsipan. Hal tersebut biasa disebut sebagai kebijakan satu pintu, kebijakan
semacam ini bukan hanya sekedar memudahkan pengelolaan tetapi juga memudahkan
dalam hal penanganan surat masuk, yang suatu waktu dibutuhkan oleh bidang lain.
Prosedur penanganan surat masuk yang meliputi: pengelompokan surat, membuka
surat, pemeriksaan surat, pencatatan, dan pendistribusian surat. Sedangkan
untuk surat keluar meliputi: pembuatan konsep, persetujuan konsep, pengertian
surat, pemberian nomor, penyusunan surat, pengiriman surat.
Pada PT. Hexindo Adiperkasa. Tbk cabang Makassar pada bagian administrasi
berhubungan dengan surat masuk dan surat keluar, proses yang diterapkan belum
sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sebab surat yang diterima perusahaan tidak
dicatat pada buku agenda surat masuk, melainkan langsung diteruskan kepada
pihak yang dituju dan kemudian diarsipkan. Masalah ini ditemukan pada saat melakukan
magang pada tanggal 20 Juli-23 September 2016.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka ditetapkan judul “Prosedur penanganan surat masuk dan surat
keluar berdasarkan buku agenda pada PT.
Hexindo Adiperkasa Tbk. Cabang Makassar”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut di atas maka ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur penanganan surat
masuk pada bagian administrasi PT. Hexindo Adiperkasa Tbk. Cabang Makassar?
2. Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam
penanganan surat masuk dan surat keluar pada PT. Hexindo Adiperkasa Tbk. Cabang
Makassar?
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui dan memberikan
gambaran tentang prosedur penanganan surat masuk pada PT. Hexindo Adiperkasa
Tbk Cabang Makassar
2. Untuk mengindetifikasi kendala-kendala
yang dihadapi dalam penanganan surat masuk dan surat keluar pada PT. Hexindo
Adiperkasa Cabang Makassar
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada program studi Administrasi Bisnis konsentrasi
Administrasi Perkantoran Politeknik Informatika Nasional Makassar.
2. Sebagai bahan masukan pada PT. Hexindo
Adiperkasa. Tbk cabang Makassar
3. Sebagai bahan masukan bagi yang akan
melaksanakan penelitian lanjutan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Beberapa Pengertian
1. Pengertian
Prosedur
Prosedur penting dimiliki bagi suatu
organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Pada akhirnya
prosedur akan menjadi pedoman bagi suatu organisasi dalam menentukan aktivitas
apa saja yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Menurut
Lilis Puspita dan Sri Dewi Anggadini (2011: 23) mengatakan sebagai berikut:
“Serangkaian langkah atau kegiatan
klerikal yang tersusun secara sistematis berdasarkan urutan-urutan yang
terperinci dan harus diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan”.
Menurut Mulyadi (2010: 5) mengemukakan
bahwa:
“Prosedur adalah urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih,
yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang
terjadi berulang”.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli
mengenai prosedur, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa prosedur adalah
urutan dari serangkain kegiatan yang akan dilaksanakan yang melibatkan beberapa
orang dalam departemen dalam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang.
2. Pengertian
Penanganan Surat
Penanganan surat adalah kegiatan
pemrosesan surat yang dimulai dengan penerimaan surat masuk, kemudian
penyelesaiannya sampai surat tersebut disimpan.
3. Pengertian
Surat
Dalam suatu instansi selalu dibutuhkan
suatu komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan satu informasi tanpa harus
bertemu langsung dengan orang yang bersangkutan dengan cara diadakannya
komunikasi tertulis yang disebut dengan surat.
Surat adalah sarana komunikasi tertulis
untuk menyampaikan informasi dari individu ke individu, dari instansi ke
instansi, ataupun dari lembaga ke lembaga.
4. Surat
Masuk
Menurut
Wursanto (2006: 108) mengatakan bahwa:
“Surat masuk adalah surat yang diterima
dari instansi lain maupun dari perorangan, baik yang diterima melalui pos
maupun yang diterima dari kurir dengan mempergunakan buku pengiriman
(ekspedisi)”.
5. Surat
Keluar
Menurut
Wursanto (2006:144) mengemukakan bahwa:
“surat keluar adalah surat yang sudah
lengkap (bertanggal, bernomor, berstempel, dan telah ditandatangani oleh
pejabat yang berwenang) yang dibuat oleh suatu instansi, kantor atau lembaga
untuk ditujukan atau dikirim kepada instansi, kantor atau lembaga lain”.
B. Prosedur Penanganan Surat Masuk dan Surat
Keluar
1. Prosedur
Penanganan Surat Masuk
a. Penerimaan
Penerimaan
surat dapat dilakukan oleh mereka yang biasanya bekerja di bagian depan kantor.
b. Penyortiran surat
Setelah
surat diterima dari resepsionis selanjutnya surat dipisahkan berdasarkan alamat
yang dituju. Jika surat untuk perseorangan dan menyangkut masalah pribadi, maka
surat dapat diberikan langsung kepada alamat yang dituju, tetapi apabila surat
itu merupakan surat dinas dan menyangkut kepentingan perusahaan dan organisasi
maka surat tersebut harus diproses lebih lanjut.
c. Pencatatan Surat
Pencatatan
dilakukan degan menggunakan buku agenda. Petugas dapat membuka dan membaca
surat untuk mengetahui apakah surat tersebut merupakan surat dinas, biasa,
penting atau rahasia.
d. Pengarahan Surat
Pengarahan
surat adalah menentukan siapa saja yang akan memproses surat berkaitan dengan
permasalahan surat. Pengarahan surat dilakukan oleh pimpinan, karena
pimpinanlah yang akan bertanggung jawab terhadap penanganan surat tersebut.
Pimpinan dapat menuliskan instruksinya pada lembar disposisi dan menuliskan
siapa yang harus memproses surat tersebut.
e. Penyampaian
Jika
pimpinan sudah menuliskan instruksinya dilembar disposisi, maka surat tersebut berikut lembar disposisinya
diberikan kepada orang yang ditunjuk oleh pimpinan yang telah ditulis pada
lembar disposisi.
f.
Penyimpanan
Surat
Jika
surat telah selesai diproses, maka surat asli harus diserahkan pada bagian tata
usaha untuk disimpan dengan menggunakan sistem penyimpanan tertentu.
2. Prosedur
Penanganan Surat keluar
Dalam
menangani surat keluar akan terdiri dari aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a. Pembuatan konsep surat
Disusun
sesuai bentuk surat yang benar atau yang dikehendaki pimpinan seperti:
1)
Penetapan
konsep tujuan
2)
Menyediakan
informasi pelengkap yang dibutuhkan
3)
Mengetahui
calon penerima surat
b.
Persetujuan
konsep
Setealah
konsep selesai dibuat harus terlebih dahulu disetjui oleh pihak yang
bertanggung jawab terhadap surat tersebut. Dalam hal ini biasanya adalah orang
yang akan menandatangani surat.
c.
Pemberian
nomor surat
Konsep
tersebut akan dilengkapi atau diberi nomor surat, salah satu yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan atau pemberian nomor surat hendaknya jelas,
sederhana, dan mudah dimengerti. Nomor surat biasanya merupakan gabungan dari
nomor-nomor dan kode tertentu.
d.
Pengetikan
konsep
Setelah
surat diberi nomor surat, kemudian diketik. Dalam proses pengetikan ini akan
dilakukan biasanya akan dilakukan hal-hal berikut:
1)
Diteliti
apakah semua persyaratan telah lengkap
2)
Dilihat
berapa jumlah tembusan yang diperlukan
3)
Memprioritaskan
pengetikan surat yang lebih penting dahulu, dilihat dari segi waktu.
e.
Penandatanganan
surat
Setelah
konsep surat diketik dan dilengkapi dengan semua kelengkapan. Surat tersebut
siap untuk ditandatangani
f.
Pemberian
cap stempel organisasi
Langkah
berikunya adalah diberikan cap stempel organisasi yaitu disebelah kiri atas
tanda tangan dan mengenai sedikit tanda tangan yang bertanggung jawab langsung
terhadap surat yang bersangkutan.
g.
Pencatatan
surat keluar
Langkah
berikunya adalah pencatatan pada buku agenda surat keluar yang dicatat adalah
nomor urut, tanggal, tujuan surat, perihal, nomor surat, lampiran, asal surat
dan keterangan.
C.
Fungsi Surat
Ditinjau dari fungsinya surat adalah suatu
alat atau sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasi
paling efisien, efektif, ekonomis dan praktis. Dibandingkan dengan alat
komunikasi lisan, surat mempunyai kelebihan. Beberapa fungsi surat antara lain:
1. Sebagai bukti tertulis karena surat
merupakan sarana komunikasi secara tertulis yang dapat dijadikan bukti yang
mempunyai kekuatan hukum
2. Sebagai wakil lembaga atau pribadi
dari pembuat surat yang membawa pesan, misi atau informasi yang hendak
disampaikan kepada penerima.
3. Sebagai pegangan untuk bertindak dan
titik tolak untuk kegiatan
4. Sebagai catatan atau dokumentasi
historis dan bahan pengigat seseorang dalam kegiatan atau aktifitasnya dimasa
lalu yang bisa dipergunakannya untuk melakukan kegiatan selanjutnya.
D.
Peralatan dalam penanganan surat masuk
dan surat keluar
a. Peralatan
untuk Surat Masuk
1. Baki surat (tray)
Sebagai
tempat penyimpanan berkas untuk sementara waktu.
2. Buku agenda surat masuk
Sebuah
buku untuk mencatat surat yang diterima perusahaan
3. Alat tulis
4. Alat pembuka surat
5. Dapat beupa pisau, gunting atau dapat
berupa yang elektrik dengan mesin pembuka surat.
6. Lembar disposisi
Lembar
isi ini untuk mencatat instruksi dari pimpinan berkaitan dengan proses tindak
lanjut dari surat yang diterima dari pihak lain. Lembar ini digunakan pada pola
sentralisasi. Pada pola desentralisasi disposisi langsung pada suratnya.
7. Ordner
Digunakan
untuk mengarsipkan surat yang seketika dibutuhkan.
8. Penunjuk (guide)
Guide
mempunyai fungsi sebagai tanda untuk membimbing dan melihat cepat kepada tempat-tempat
yang diinginkan didalam file.
9. Lemari arsip
Untuk
menyimpan ordner secara rapi dan disertai kode.
b. Peralatan
Untuk Surat Keluar
1. Baki surat (tray)
Sebagai
tempat penyimpanan berkas untuk sementara waktu,
2. Buku agenda surat keluar
3. sebelum surat dikirim melalui kurir
ataupun kantor pos, semuanya harus dicatat dalam buku agenda surat keluar.
4. Alat tulis
5. Kertas dan amplop
6. Stempel
E.
ka ini ga ada daftar pustakanya ?
ReplyDeleteJelaskan Prozedur penanganan surat masuk
ReplyDelete